Bagaimana Orang Zaman Dulu Berkomunikasi? Ini Penjelasannya
1. Lingua Franca.
Kita tidak harus belajar setiap bahasa baru yang kita temui, cukup mempelajari "Lingua Franca" yang berlaku di daerah tersebut. Apa itu Lingua Franca? apa bahasanya bangsa Franca (Franks)? singkatnya ini adalah bahasa pengantar yang berlaku di wilayah/regional tersebut, seringkali dibilang bahasa "jembatan" , bahasa "umum", dll. Salah satu yang paling berpengaruh disini adalah "terjadinya perdagangan", yang turut menyebarkan bahasa2 di dunia. Klo dibarat misalnya ada bahasa Yunani (Greeks), kemudian bahasa Romawi (Latin), Franks, dan dilanjutkan dengan bahasa2 lainnya.
Ini bikin Eropa bisa sedikit banyak saling terhubung, terlebih ketika Spanyol, dan kemudian Inggris berhasil bangkit menjadi superpower Klo di wilayah Nusantara, bahasa Lingua Franca pada saat itu misalnya: India (Pedagang India), Arab (Pedagang Arab), Tiongkok (Pedagang Tiongkok). Karena ada kepentingan dagang, maka pedagang2 saling berusaha mengerti satu sama lain, dari nama dagangannya, untung-rugi, kebudayaan, sampe ke persebaran agama, tidak heran kan kalau karena dagang, jangankan "bahasa", "agama" saja bisa disebarin. Bahkan bahasa Indonesia sendiri (saat ini), dalam batasan-batasan tertentu masih termasuk "Lingua Franca", karena bahasa ini menyatukan nusantara yang berbeda2 bahasa, dengan satu bahasa kesatuan.
Kita tidak harus belajar setiap bahasa baru yang kita temui, cukup mempelajari "Lingua Franca" yang berlaku di daerah tersebut. Apa itu Lingua Franca? apa bahasanya bangsa Franca (Franks)? singkatnya ini adalah bahasa pengantar yang berlaku di wilayah/regional tersebut, seringkali dibilang bahasa "jembatan" , bahasa "umum", dll. Salah satu yang paling berpengaruh disini adalah "terjadinya perdagangan", yang turut menyebarkan bahasa2 di dunia. Klo dibarat misalnya ada bahasa Yunani (Greeks), kemudian bahasa Romawi (Latin), Franks, dan dilanjutkan dengan bahasa2 lainnya.
Ini bikin Eropa bisa sedikit banyak saling terhubung, terlebih ketika Spanyol, dan kemudian Inggris berhasil bangkit menjadi superpower Klo di wilayah Nusantara, bahasa Lingua Franca pada saat itu misalnya: India (Pedagang India), Arab (Pedagang Arab), Tiongkok (Pedagang Tiongkok). Karena ada kepentingan dagang, maka pedagang2 saling berusaha mengerti satu sama lain, dari nama dagangannya, untung-rugi, kebudayaan, sampe ke persebaran agama, tidak heran kan kalau karena dagang, jangankan "bahasa", "agama" saja bisa disebarin. Bahkan bahasa Indonesia sendiri (saat ini), dalam batasan-batasan tertentu masih termasuk "Lingua Franca", karena bahasa ini menyatukan nusantara yang berbeda2 bahasa, dengan satu bahasa kesatuan.
2. Kawin Campur
Teman-teman pasti tahu kan, atau bahkan udah ada yang sendirinya mengalami? Pacaran/bahkan kawin campur antar kebudayaan? Nah, kawin campur ini membuat generasi berikutnya, seringkali mampu berbicara dalam kedua bahasa tersebut (emak - bapaknya). Ini kalau di sosiologi termasuk dalam bagian, akulturasi di bidang bahasa. Tidak percaya? praktekin saja :D (kalau bisa dapat ya, kalau tidak jangan bersedih, masih banyak kesempatan lainnya :D)
Teman-teman pasti tahu kan, atau bahkan udah ada yang sendirinya mengalami? Pacaran/bahkan kawin campur antar kebudayaan? Nah, kawin campur ini membuat generasi berikutnya, seringkali mampu berbicara dalam kedua bahasa tersebut (emak - bapaknya). Ini kalau di sosiologi termasuk dalam bagian, akulturasi di bidang bahasa. Tidak percaya? praktekin saja :D (kalau bisa dapat ya, kalau tidak jangan bersedih, masih banyak kesempatan lainnya :D)
3. Bahasa Isyarat
Kalian tahu tidak, sekalipun manusia ini berbeda-beda, namun dengan menunjuk sesuatu lalu mengucapkannya, kita bisa mempelajari bahasa tersebut. Saya tahu ketika tentara Indonesia & Tiongkok (RRT), latihan bersama dan makan roti. Ada wartawan yang menangkap moment ketika tentara Indonesia menanyakan tentara Tiongkok, sambil menunjuk roti itu .. lalu tentara Tiongkok (yang minim bahasa Inggris), bilang: 这是面包! 面包! Zhè shì miànbāo! miànbāo ! Miànbāo (artinya roti), terus gantian tentara Tiongkoknya nunjuk-nunjuk roti, lantas tentara Indonesia (TNI) langsung menyebutnya: ini Roti! Roti!". lalu keduanya tertawa :D
Kalian tahu tidak, sekalipun manusia ini berbeda-beda, namun dengan menunjuk sesuatu lalu mengucapkannya, kita bisa mempelajari bahasa tersebut. Saya tahu ketika tentara Indonesia & Tiongkok (RRT), latihan bersama dan makan roti. Ada wartawan yang menangkap moment ketika tentara Indonesia menanyakan tentara Tiongkok, sambil menunjuk roti itu .. lalu tentara Tiongkok (yang minim bahasa Inggris), bilang: 这是面包! 面包! Zhè shì miànbāo! miànbāo ! Miànbāo (artinya roti), terus gantian tentara Tiongkoknya nunjuk-nunjuk roti, lantas tentara Indonesia (TNI) langsung menyebutnya: ini Roti! Roti!". lalu keduanya tertawa :D
Sekalipun moment itu bisa bikin siapapun yang nonton, (termasuk kedua tentara itu) tertawa, tapi disisi lain inilah menunjukkann bagaimana kita bisa saling berkomunikasi dengan orang asing, dengan bahasa & budaya yang berbeda, sekalipun secara terbatas ya.
Nah, Begitula penjelasannya teman-teman. Semoga kalian paham penjelasan di atas. Terima kasih telah menyimak penjelasannya dan semoga bermanfaat.
Nah, Begitula penjelasannya teman-teman. Semoga kalian paham penjelasan di atas. Terima kasih telah menyimak penjelasannya dan semoga bermanfaat.